RADAR24.CO.ID, Lampung — Pemerintah Kota (Pemkot) Metro berupaya konstruktif dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah di kota setempat, agar lingkungan hidup dapat membuahkan dampak positif bagi sektor-sektor lainnya.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menilai, tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup semakin meningkat. Hal itu berdampak positif terhadap upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah, berbanding lurus dengan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM), ekonomi, sosial-budaya, perdagangan, bahkan pengendalian banjir.
“Saya tadi melakukan monitoring di pasar Kota Metro yang kini mulai tertata rapi dan bersih. Untuk kondisi itu, patut diapresiasi. Masyarakat Kota Metro ini tingkat kesadarannya saya rasa cukup tinggi,” kata Wahdi saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Aksi Bersih Negeri Serentak dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 di Hutan Kota Tejosari, Kecamatan Metro Timur, Jumat, 8/3/2024.
Pengelolaan limbah yang baik, seperti misalnya dikelola dengan kegiatan daur ulang sampah, menurut Wahdi akan dapat menambah penghasilan masyarakat, meningkatkan taraf perekonomian individu.
“Kita sudah memulai kerjasama dengan banyak pihak, seperti dengan akademisi dan tokoh masyarakat. Kemudian juga dengan pihak swasta seperti CSR, Coca-cola Company, lalu IBI Darmajaya juga. Nah, ini yang saya kira harus kita sampaikan terima kasih juga untuk semua pihak yang telah bekerja sama,” tuturnya.
Selain itu, pengelolaan “lahan tidur” di lingkungan permukiman masyarakat seperti misalnya, memanfaatkan pekarangan yang kurang produktif sebagai lahan tanam, tentu juga berimbas pada pengurangan resiko atau dampak dari inflasi.
“Kita juga harus mempertahankan ruang terbuka hijau kita. Untuk 2024, perencanaan kita Alhamdulillah dari 20 persen ruang terbuka hijau kita, itu sudah mencapai 17,5 persen, artinya sedikit lagi ya. Kami juga sudah meminta agar setiap rumah warga itu bagian depannya ditanami cabai di ruang terbuka hijau. Itu juga untuk mengantisipasi kelangkaan cabai ketika inflasi terjadi,” ungkapnya.
“Kemarin kita tanam 50 ribu bibit cabai, itu bertujuan supaya tidak ada tersisa lahan-lahan yang tidak produktif. Seperti misalnya tadi saya kan dari pasar, nah itu ternyata harga cabai fluktuatif. Tapi, ya Alhamdulillah-nya masih bisa distabilkan kembali,” imbuh dia.
Wahdi juga menyebut produksi sampah domestik di Kota Metro telah menurun. Hal itu berbanding terbalik dengan tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang semakin tinggi.
Menurutnya, sistem pengelolaan sampah akan optimal hasilnya, jika bisa dimulai dari individu dengan menerapkan pola pilih, pilah dan olah limbah domestik alias sampah sisa rumah tangga.
“Jadi, kita harus sadari bahwa kita ini adalah manusia, berperan sebagai penghasil sampah. Maka harus menyadari juga, bahwa kita harus mengolah sampah minimal itu dimulai dari diri kita sendiri. Kita harus sudah memulai dari rumah itu memilih, memilah dan mengolah sampah,” paparnya.
“Tahun 2021, Kota Metro itu masih menghasilkan sekitar 140 ton sampah dalam satu hari. Sedangkan di 2023 itu, kita dalam satu hari menghasilkan 123 ton sampah, artinya ada pengurangan sekitar 16 sampai 17 ton per hari,” timpalnya.
Terakhir, lanjut Wahdi, soal pengendalian banjir. Dia menilai, upaya pemerintah akan dapat maksimal hasilnya apabila masyarakat turut serta berperan. Normalisasi saluran air dari sampah dan sedimentasi tidak akan membuahkan hasil yang baik, jika tidak diimbangi dengan perilaku yang baik juga dari masyarakat.
“Kota ini disusun dan didesain sedemikian rupa, secara historikal-nya dari zaman Belanda. Dibuat kanal-kanal yang bagus, DAS juga. Maka, kalau itu ditabrak ya bagaimana? Makanya ini jangan sampai terjadi masalah. Sampah dan masalah-masalah lingkungan itu harus diperhatikan, termasuk air tadi,” bebernya.
“Karena apa? Karena setelah kita lakukan peninjauan, ternyata masalahnya adalah adanya beberapa drainase yang tersumbat oleh sampah. Maka, di sini saya ingatkan hati-hati. Karena sampah itu butuh waktu lama untuk terurai, maka jangan dibuang sembarangan, apalagi dibuang ke saluran air. Pemerintah berusaha memperbaiki, tapi mari kita jaga sama-sama,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan Radar24, kegiatan tersebut nampak dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Bidang Restorasi dan Kemitraan Konservasi Kementerian LHK RI Wiratno,
Kadis LH Provinsi Lampung Emilia Kusumawati, Kadis LH Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung, Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo, Para Staf Ahli Wali Kota Metro, Para Asisten Sekda Metro, Para Kepala OPD Metro, Camat Metro Timur, Lurah Tejosari, sejumlah anggota TP-PKK dan puluhan tamu undangan.
(ADV) Editor Abdul Jabar, pewarta Kiki