RADAR24.CO.ID, Lampung — Pemerintah Kota (Pemkot) Metro memprioritaskan kualitas terbaik untuk rehabilitasi jalan, khususnya jalur yang sering dilalui kendaraan bermuatan berat.

Pemkot Metro menargetkan perbaikan infrastruktur 10 ruas jalan strategis di Bumi Sai Wawai, rampung di awal Agustus 2024. Tercatat, pengerjaan sebanyak 4 ruas jalan telah selesai di awal Juni.

“Dari laporan yang kita terima, sejauh ini dari 10 ruas jalan strategis itu, yang sudah selesai diperbaiki ada 4 ruas. Kalau untuk 6 ruas jalan yang lainnya, ini sudah dalam proses pengerjaan,” kata Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, Kamis, 20/6/2024.

Insya Allah di awal Agustus tahun ini sudah selesai semua dan masyarakat akan bisa langsung menikmati hasilnya itu,” sambungnya.

Menurut Wahdi, pihaknya sudah berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pembangunan, penggunaan rigid beton pada konstruksi di beberapa ruas jalan yang ada, menjadi langkah yang Pemkot Metro mengimplementasikan komitmen tersebut.

Kendati rehabilitasi infrastruktur jalan rusak membutuhkan biaya yang besar, namun Pemkot Metro berkomitmen memaksimalkan pembangunan dilakukan dengan memprioritaskan kualitas.

“Memang, untuk kegiatan pembangunan dengan rigid beton itu butuh anggaran yang tidak sedikit. Tapi, kita akan semaksimal mungkin mengerjakannya, karena rigid beton itu hasilnya sangat bagus. Dengan ketebalan hampir 40 sentimeter, maka kita yakin akan mendapat hasil maksimal dan bisa awet,” tambah Wahdi.

“Insya Allah, Pemkot Metro melalui Dinas PU akan melakukan dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro, Robby Kurniawan Saputra menjelaskan, di tahun ini ada 3 ruas jalan yang diperbaiki menggunakan metode rigid beton.

“Ya, benar. Ada 3 ruas jalan yang kami rigid beton ; Jalan WR Supratman, Jalan Kacapiring dan Jalan Sultan Syahrir. Itu termasuk dari 10 jalan strategis yang ditangani oleh Pemkot Metro melalui Dinas PUTR,” kata Robby.

Senada dengan Wali Kota Metro. Robby membenarkan, perlu biaya yang besar dalam mengaplikasikan metode rigid beton. Namun Dinas PUTR berani menjamin, bahwa mutu dan kualitas hasil perbaikan jalan itu akan bagus.

“Kita ilustrasikan begini ya, dengan biaya Rp200 juta kita hanya akan mendapat hasil dengan panjang 50 meter, lebar 6 meter dan ketebalan 37 sentimeter. Rigid beton itu harga satuannya mahal, maka pemerintah lebih selektif untuk menerapkan di ruas-ruas jalan tertentu. Tapi, Insya Allah itu akan sangat berkualitas,” tandasnya.

Pewarta : Kiki.