RADAR24.CO.ID — Warga di kawasan Jalinsum Palembang-Indralaya Pemulutan, Ogan Ilir dihebohkan penemuan seorang pria paruh baya tewas di depan Terminal Karya Jaya, Senin (23/9/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.
Jasad pria tubuhnya bersimbah darah itu diketahui bernama Dodi Suwanto (46), sopir truk asal Bandar Sribhawono Lampung Timur. Korban tewas karena luka tusuk di Jalan Sriwijaya Raya RT 11 Kelurahan Ibul Besar Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Korban hendak membeli rokok
Kapolsek Kertapati Palembang Iptu Angga Kurniawan mengatakan, menurut keterangan Sunaryo (55), seorang sopir warga Lampung Timur yang merupakan rekan korban, diduga korban tewas karena menolak memberi uang ke dua pemalak kini masih buron.
“Saat itu korban bermaksud untuk membeli rokok. Tiba-tiba datang dua orang laki laki menghampiri korban. Namun ketika korban hendak naik kendaraannya, satu orang laki laki tidak dikenal menarik korban turun dari kendaraannya,” ujarnya.
Pelaku langsung mengikat leher korban karena tak diberi uang
Kemudian satu pelaku lain tiba tiba menghampiri korban diduga meminta uang. Lantaran tidak diberi saat itu pelaku langsung mengikat leher korban dan seketika itu mengeluarkan darah.
Panik melihat korban bersimbah darah, saat itu pelapor membaringkan korban di Tkp sekitar kurang lebih 10 menit korban meninggal dunia.
“Jadi benar adanya peristiwa ini. Ketika kita mendapatkan adanya laporan tersebut kita langsung mendatangi TKP, ” ungkap Kapolsek.
Karena kasus ini masuk wilayah hukum Polres Ogan Ilir, maka saat ini diproses oleh unit Satreskrim Polres Ogan Ilir.
Kemungkinan korban diserang dari belakang dan tidak sempat melawan
Berdasarkan hasil visum dari dokter forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, korban Dodi Suwanto mengalami luka tusuk di leher kiri dan punggung robek.
“Lukanya ada dua satu di leher kiri luka tusuk dan satu lagi di punggung luka robek, itu akibat senjata tajam,” ujar dr. Indra Nasution usai memeriksa jenazah korban.
Luka tusuk yang ada di leher cukup dalam sehingga hal itu menjadi penyebab korban tewas. Apalagi area leher ada organ vital dan banyak pembuluh darah.
“Tidak dijumpai tanda kekerasan lain, ada kemungkinan korban diserang dari belakang dan tidak sempat melawan,” ungkapnya
Red
Tim Redaksi