RADAR24.co.id — Polisi menduga kematian MR (35), dokter yang gantung diri di ruang praktik di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, murni bunuh diri. Sementara penyebabnya diduga akibat depresi beban kerja.

 

Kasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira mengungkapkan, dugaan itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi. Korban merasa beban kerjanya terlalu padat dan tak bisa mengatasinya.

 

“Dugaannya karena depresi beban kerja,” ungkap Kasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira, Kamis (24/10).

Yudhistira menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya ditemukan bekas luka jeratan di lehernya akibat tali yang digunakan untuk gantung diri.

 

Hanya saja, penyidik kesulitan melakukan penyelidikan lebih lanjut karena keluarga menolak jenazah diautopsi atau divisum. Keluarga juga tak banyak memberikan keterangan kepada penyidik.

 

“Keluarga masih berduka, tapi mereka sudah ikhlas. Jika nantinya ditemukan informasi-informasi baru, kami tentu akan melakukan penyelidikan lagi,” kata Yudhistira

 

Diketahui, aksi gantung diri yang dilakukan seorang dokter, MR (35), di ruang kerjanya di OKU, Senin (21/10) sore, membuat pegawai dan pasiennya histeris. Sebab peristiwa itu terjadi saat banyak pasiennya telah mengatre untuk berobat.

 

Penemuan korban diawali kecurigaan tiga perawatnya yang belum mendapat perintah dari korban untuk memanggil pasien. Padahal pasien sudah banyak berdatangan dan mendaftar.

 

Kejadian tak biasa itu membuat para pegawainya mengecek korban di ruang praktik. Mereka memanggil tetapi tak ada jawaban sehingga membuka pintu dan barulah diketahui korban tergantung dengan seutas tali dalam kondisi sudah tewas.

 

Kasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira menyebut kematian korban diduga kuat karena murni gantung diri. Hanya saja penyebab terjadinya aksi tersebut belum diketahui karena keluarga belum dapat memberikan keterangan.

 

“Penyebab sementara gantung diri. Masih kami dalami juga penyebabnya karena keluarga masih berduka,” ungkap Kasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira, Selasa (22/10).

 

Kepala Dinas Kesehatan OKU Deddi Wijaya mengatakan, korban merupakan pegawai negeri sipil yang berdinas di Puskesmas Sekarjaya. Sementara istrinya sedang menempuh pendidikan dokter spesialis di Palembang.

 

“Dokter MR orang yang mudah bergaul, dia proaktif dan dedikasinya cukup tinggi di bidang kesehatan, kami sangat kehilangan almarhum,” kata Deddi.

 

Namun, Deddi tidak mengetahui persis masalah yang tengah dihadapi korban. Perihal rumah tangga korban juga tak begitu paham karena komunikasi hanya sebatas pekerjaan.

 

“Tidak tahu soal yang lain-lain, tapi cukup mengenalnya secara profesional,” kata Deddi.

 

 

Red