RADAR24.co.id — J pria Berkopiah korban pembacokan oleh sejumlah orang ternyata saksi dari pasangan calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh). Kasus pengeroyokan ini diduga karena motif politik lantaran terjadi setelah cabup Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang.
Slamet Junaidi mengaku rombongan kendaraan yang ditumpanginya sempat dihadang oleh ratusan orang bersenjata celurit.
“Kejadiannya itu saya bersama rombongan. Saya sowan ke salah satu kiai. Kita cuma bertujuh. Pas mau keluar ada hadangan dari kubu sebelah pakai mobil. Rencananya kita mau ditabrak oleh mereka. Mereka bawa celurit sekitar kurang lebih 100 orang,” ujar Slamet Junaidi, dilansir radar24 dari detik jatim, Senin (18/11/2024)
Warga setempat lalu mengarahkan rombongan Slamet ke jalan lainnya. Namun lagi lagi, jalan dihadang mengunakan gorong-gorong.
Berkat bantuan warga gorong-gorong yang dipanggil untuk menghadang kendaraan bisa dipinggirkan. Slamet dan rombongan akhirnya melaju ke luar desa.
“Begitu balik, ternyata sebelum keluar sampai ke jalan raya, mendengar peristiwa itu bahwa ada pembacokan di halaman rumah kiai. Sementara orang-orang ini juga mencari kiai. Tapi kiai masuk ke dalam, tinggal J. Dia orang Pamekasan punya istri di Ketapang Laok. Punya anak dua, umur 5 tahun dan satunya umur 2 tahun,” sambungnya.
Sebelumnya, Seorang pria berkopiah putih menjadi korban pembacokan oleh sekelompok orang, Minggu (17/11/2024).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa berdarah itu terjadi di Kecamatan Ketapang, Sampang Madura.
Detik detik pembacokan itu terekam oleh warga dan video yang beredar menjadi viral di media sosial.
Nampak korban yang mengenakan sarung dan kopiah putih tersungkur di tanah bercucuran darah.
Ada beberapa potongan video, namun yang paling mencekam saat korban dieksekusi oleh sejumlah pria lengkap dengan senjata tajam jenis celurit.
Red