Pengusaha singkong (Yulianto) (Ist).

RADAR24.CO.ID — Kombes pol AS yang disebut menjadi penyuplai Narkoba jenis sabu ke seorang bandar di Lampung Timur masih menjadi misteri. Pasalnya hingga saat ini Yulianto si pengusaha singkong yang melontarkan pernyataan itu lenyap bak ditelan bumi.

Saat wartawan hendak meminta klarifikasi inisial AS yang disebut oleh Yulianto, melalui WhatsApp pribadinya sudah tidak aktif lagi, begitu pula dikediamannya pada Selasa (9/7/24), Kolega Yulianto yang enggan disebut namanya mengatakan yang bersangkutan menghilang sejak dilaporkan ke Polisi. Keberadaannya pun tidak diketahui hingga saat ini.

Media radar24 mencoba menelusuri siapa sebenarnya Kombes Pol AS yang disebut oleh yulianto.

Baca juga: Pengusaha Singkong di Lampung Timur Sebut Polisi Berpangkat Kombespol Jadi Penyuplai Sabu

Berdasarkan penelusuran di beberapa media online, diduga Kombes Pol AS yang disebut oleh Yulianto adalah Aris Supriyono yang saat ini menjabat sebagai Kabid Propam Polda Jawa Tengah.

Kombes Pol Aris Supriyono pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung pada 2022. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Yulianto di salah satu media online bahwa Polisi berpangkat Kombespol dijajaran Sat Narkoba Polda Lampung berinisial AS.

Dilansir dari beberapa media, Pada saat menjabat Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Lampung Kombes Aris Supriyono berhasil mengungkap kasus Narkotika dengan total barang bukti yang diamankan 35 Kg sabu dan 5.000 butir happy five.

Seluruh narkotika itu dikemas kedalam kotak kue dan dibawa menggunakan tas ransel, lalu diselundupkan melalui jalur darat dengan bus.

Baca juga: Sebut Kombes AS dan HR Penyuplai dan Penadah Sabu, Pengusaha Singkong Lampung Timur Dilaporkan ke Polisi

Selanjutnya, Kombes Pol Aris Supriyono, pindah tugas dan resmi mengemban jabatan sebagai Kapolresta Sleman menggantikan AKBP Ach. Imam Rifai, yang beralih tugas sebagai Kabag Binkar Ro SDM Polda DIY.

Pergantian orang nomor satu di Polresta Sleman ini dipimpin Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, di Gedung Anton Soedjarwo Mapolda DIY berdasarkan surat telegram Kapolri nomor ST/2775/XII/KEP./2022 dan ST/2776/XII/KEP./2022 tertanggal 23 Desember 2022.

Selanjutnya, Kombes Pol Aris Supriyono, Kapolresta Sleman, dimutasi kembali dengan jabatan baru sebagai Kabid Propam Polda Jateng berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor : ST/713/III/KEP/2023 tertanggal 27 Maret yang baru diterima pada Rabu (29/3/2023) hingga saat ini.

Namun, sayangnya awak media belum berhasil mengkonfirmasi Yulianto terkait benar-tidaknya AS adalah Aris Supriyono yang saat ini menjabat Kabid Propam Polda Jawa Tengah tersebut.

Dilaporkan ke Polisi

Pernyataan Yulianto membuat sejumlah pihak meradang, Heri Kustanto Bakal Calon Bupati Lampung Timur yang disebut sebagai penadah narkoba (Sabu) dari Kombes AS melaporkannya ke Polisi.

Heri Kustanto didampingi penasehat hukum resmi melaporkan Yulianto, pengusaha singkong asal Sekampung Udik, Lampung Timur ke Polres Lampung Timur, Senin 8/7/24.

Yulianto dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah atas pernyataannya di sebuah media online.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Remaja Warga Metro Pengguna Tembakau Gorilla 

Yulianto menyebut Heri Kustanto bakal calon Bupati (Bacalon) Lampung Timur adalah penadah barang haram jenis sabu yang di suplai oleh seorang perwira polisi dengan pangkat Kombes berinisial AS di satuan narkoba Polda Lampung.

Nur Iswanto SH MH, Ketua tim penasihat hukum Heri Kustanto membenarkan telah membuat laporan pengaduan atas nama kliennya Heri Kustanto dengan teradu atas nama Yulianto, Warga Gunung Sugih Besar Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur.

” Secara resmi telah diterima pengaduan klien kami di unit Tipidter polres Lampung Timur” Ujarnya.

Baca juga: Operasi Antik Krakatau 2024 di Metro, Polisi Tangkap 27 Penyalahguna Narkoba

Nur Iswanto mengatakan bahwa kliennya telah dimintai keterangan oleh penyidik Unit Tipidter pada Senin (8/7/24) pukul 13.30 Wib.

” Sudah dimintai keterangan serta penyerahan beberapa bukti yang diperlukan oleh penyidik” kata dia.

Ditanya terkait adanya isu black Campaign (Kampanye Hitam) untuk menjatuhkan popularitas Heri yang saat ini sedang mencalonkan diri maju di Pilbup Kabupaten Lampung Timur, Dirinya tidak mau berspekulasi.

“Kita tunggu saja hasil penyidikan, untuk arah kesitu (black Campaign red) memang sudah ada info yang kita terima, tapi kita tidak mau berspekulasi ” ungkapnya.

 

 

Pewarta ed